Skip to main content

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku.
Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melakukan sebuah gerakan, dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan menggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilkan sebuah gerakan.
Persendian pada sendi wrist terdiri dari distal radioulnar joint, radiocarpal (wrist) joint, intercarpal joint, midcarpal joint, carpometacarpal joint, metacarpophalangeal, interphalangeal joint. Interphalangeal joint itu sendiri masih terbagi menjadi dua yaitu proksimal interphalank dan distal interphalank.
Distal radioulnar joint adalah sendi yang menghubungkan antara dua tulang yaitu tulang radius dan tulang ulnar pada bagian distal. Radiocarpal joint adalah sendi yang menghubungkan antara tulang radius dan tulang-tulang carpal. Intercarpal joint adalah sendi yang menghubungkan antara tulang-tulang carpal yang berada di sampingnya. Midcarpal joint adalah sendi yang menghubungkan antara tulang carpal proksimal dengan tulang carpal distal. Carpometacarpal joint adalah sendi yang menghubungkan antara tulang carpal dengan tulang metacarpal. Metacarpophalangeal joint adalah sendi yang menghubungkan antara tulang metacarpal dengan phalank. Yang terakhir adalah interphalank joint, dan interphalank ini terbagi menjadi dua yaitu proksimal interphalank dan distal interphalank. Proksimal interphalank adalah sendi yang menghubungkan tulang-tulang phalank pada bagian proksimal atau pangkal, sedangkan distal interphalank adalah sendi yang menghubungkan antara tulang-tulang phalank bagian distal atau ujung.
  • Tulang Pembentuk Sendi Wrist
Tulang-tulang pembentuk sendi wrist disusun dalam beberapa kelompok, antara lain, tulang-tulang karpal, metacarpal, dan phalank. Tulang-tulang carpal terdiri dari delapan tulang kecil ireguler yang tersusun dalam dua jalur, masing-masing jalur terdiri dari empat tulang ireguler. Pada jalur proksimal dalam susunan lateromedial terdapat tulang scaphoid atau navikular, lunatum atau semilunar, triquetrum, dan pisiform. Sedangkan pada jalur distal dalam susunan lateromedial terdapat tulang trapezium (multangulum mayus), trapezoid (multangulum minus), kapitatum, hamatum. Tulang-tulang pergelangan tangan atau tulang-tulang karpal berartikulasi ke atas dengan tulang radius dan ulna, dan ke bawah berartikulasi dengan tulang-tulang metacarpal.
Ossa metacarpalia terdiri dari lima tulang-tulang metacarpal. Tulang ini memiliki basis yang berartikulasi dengan carpal letaknya paling proksimal dan sendinya berbentuk konkaf atau cekungan, corpus sebagai badan dari tulang metacarpal, dan caput, ujung membulat yang berartikulasi dengan phalank. Caput metacarpal membentuk buku-buku jari yang menonjol pada tangan. Metacarpal khusus ibu jari pendek dan kuat.
Tulang-tulang jari atau tulang phalank berjumlah empat belas, ibu jari hanya memiliki dua tulang phalank antara lain phalank proksimal dan phalank distal, sedangkan jari-jari yang lain, masing-masing memiliki tiga tulang phalank yaitu phalank proksimal, medial, dan phalank distal. Pada tiap tulang phalank terdiri dari basis, corpus, dan caput, layaknya tulang-tulang metacarpal namun ukurannya lebih pendek. Semakin ke ujung ukurannya semakin kecil.

  • Ligament Pada Sendi Wrist

Ligamen-ligamen yang berada pada pergelangan tangan terbagi menjadi dua bagian yaitu volar carpal ligament dan dorsal carpal ligament. Pada bagian volar carpal ligament ada beberapa macam ligament yang menguatkan sendi wrist, antara lain volar radiocarpal ligament (three band), ligament palmar ulnocarpal, ligamen collateral radial, ligament collateral ulnar, ligament volar intercarpal.
Pada bagian dorsal carpal ligamen terdapat berbagai macam ligamen pula yang menguatkan pergelangan tangan antara lain dorsal radioulnar ligament, dorsal radiocarpal ligament, dan dorsal intercarpal ligament.
  • Otot-otot yang Berperan Pada Sendi Wrist
Otot-otot lengan bawah yang berperan sebagai penggerak pergelangan tangan antara lain; otot ekstensor carpi radialis longus, ekstensor carpi radialis brevis, ekstensor carpi ulnaris, fleksor carpi ulnaris, ekstensor digitorum, abductor pollicis longus, fleksor digitorum superficialis, ekstensor digitorum profundus, fleksor pollicis longus, ekstensor digiti minimi, ekstensor pollicis brevis, ekstensor pollicis longus, pronator teres, pronator qudratus, dan supinator.
Otot ekstensor carpi radialis longus yaitu otot yang terletak di sisi radial lengan bawah, parallel dengan brakioradialis, origonya berada di tonjolan suprakondilar lateral pada humerus distal, dan insersionya berada di bagian posterior pada dasar metacarpal kedua, sisi radial.
Ekstensor carpi radialis brevis, origo di epikondilus lateral humerus distal, insersio di sisi posterior bagian dasar metacarpal ketiga, sisi radial.
Extensor carpi ulnaris, origo di lateral epicondilus humerus; adjacent dorsal surface of ulna, insersio di basis tulang metacarpal ke-5.
Flexor carpi ulnaris, origo di medial epicondyle of humerus; permukaan medial surface of olecranon and anteromedial portion of ulna, insersio di pisiform bone, hamate bone, and base of 5 th metacarpal bone.
Ekstensor digitorum, origo di epikondilus lateral pada humerus, insersionya melalui empat tendon di phalank posterior jari tangan ke-2 sampai ke-5.
Abductor pollicis longus, origo berada di permukaan posterior pada sepetiga bagian tengah tulang ulna dan radius, membrane interosseus. Insersionya pada bagian dasar dari sisi lateral tulang metacarpal pertama.
Fleksor digitorum superficialis, origo di epikondilus medial humerus, tepi medial prosessus olekranon dan dua pertiga bagian atas sisi dorsal tulang ulna. Insersio di falang kedua (medial) pada keempat jari.
Ekstensor digitorum profundus, origo di medial dan posterior surface of ulna, medial surface of coronoid process and interosseus membrane
Fleksor pollicis longus, origo di permukaan anterior bagian atas radius, bagian yang bersebelahan dengan membrane interosseus. Insersio berada di phalank bagian distal pada ibu jari.
Ekstensor digiti minimi, origo di epikondilus lateral humerus distal dan dari septum intermuscular. Insersio di bagian posterior phalank proksimal di jari kelingking.
Ekstensor pollicis brevis, origo di permukaan posterior pada bagian tengah radius, membrane interosseus. Insersio di permukaan posterior basis phalank pertama ibu jari.
Ekstensor pollicis longus, origo di permukaan posterior pada sisi lateral ulna, insersio pada basis phalank terakhir ibu jari tangan.
Pronator teres, origo di epikondilus medial tulang humerus, sisi medial prosessus koronoid tulang ulna. Insersio di bagian tengah radius pada permukaan lateral melalui tendon besar.
Pronator qudratus, origo di bagian distal dari permukaan anterior ulna. Insersio di ujung distal permukaan anterior radius.
Supinator, origo di epikondilus lateral pada humerus humerus distal, ligament di permukaan siku, ulna proksimal. Insersio di permukaan lateral pada sepertiga sisi proksimal radius.
Otot-otot lain yang ikut membantu adanya pergerakan di pergelangan tangan antara lain otot abductor pollicis brevis, fleksor pollicis brevis, opponent pollicis, abductor digiti minimi, opponent digiti minimi, fleksor digiti minimi, abductor pollicis, interossesus palmar, interosseus dorsal, lumbrical, palmaris brevis.
  • Sirkulasi pada Pergelangan Tangan
Suplai darah pada pergelangan tangan di dapat dari system arteri brakialis yang kemudian bercabang menjadi arteri radialis dan artery ulnaris. Arteri radialis dan arteri ulnaris bergabung di telapak tangan melalui lengkung palmar profundus dan superficial, serta menjadi awal percabangan arteri digitalis pada jari-jari tangan.
  • Innervasi pada Pergelangan Tangan
Persyarafan pada pergelangan tangan mendapat distribusi dari syaraf cutaneus, antara lain saraf medianus, saraf radialis, dan saraf ulnaris.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

SUMBER : infofisioterapi.com Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profu

Plastisitas Otak

TEORI PLASTISIT AS Sampai saat ini pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak masih banyak yang berdasarkan pada model hierarki, dimana tiap-tiap bagian otak memiliki struktur tertentu dan memiliki fungsi tertentu pula (Held in Cohen, 1993). Pemahaman terhadap model ini tidaklah salah, tetapi dapat menyebabkan pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak menjadi kaku. Seperti adanya pendapat bahwa kerusakan pada otak tidak akan pernah sembuh kembali, sehingga bagian otak yang rusak tersebut akan kehilangan fungsinya secara permanen Seharusnyalah dipahami juga bahwa struktur dan fungsi otak adalah fleksibel terkait dengan berbagai sistem tubuh dan lingkungan. Adalah benar sel-sel otak yang mengalami kematian tidak bisa sembuh kembali, tetapi masih ada kemungkinan ruang dan waktu bahwa fungsi otak yang hilang akibat kerusakan tersebut diambil alih oleh bagian otak yang lain dengan cara atau mekanisme plastisitas yang sampai sekarang masih menjadi misteri, walaupun sedikit