Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2011

Traksi Oscilasi Shoulder

SUMBER : ZX.wordpress.com Traksi osilasi Sendi Bahu a) Definisi Traksi osilasi Traksi merupakan salah satu komponen arthrokinematik dari sendi glenohumeral. Traksi adalah gerak satu permukaan sendi tegak lurus terhadap permukaan sendi pasangannya kearah menjauh, dalam hal ini traksi sendi glenohumeral adalah traksi kearah lateral serong keventro cranial. Pada saat traksi terjadi pelepasan abnormal crosslink pada sendi dan terjadi pengurangan viskositas cairan sendi glenohumeral. Gerakan aktif pada lingkup gerak sendi mempunyai efek antara lain untuk memelihara elastisitas dan kontraksi otot, memberikan efek sensasi balik dari kontraksi otot, memberikan stimulus pada ulang dan sendi, meningkatkan sirkulasi darah, melepaskan perlekatan intraseluler kapsuloligamenter sendi glenohumeral. Menurut Maitland, oscilasi adalah bentuk gerakan pasif pada sendi dengan amplitude yang kecil atau besar yang diaplikasikan pada semua ROM yang ada dan dapat dilakukan

Amiotrophic Lateral Sclerosis

Sekilas Tentang FT pada ALS • Penyakit yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya • Terjadi proses degenerasi progressif upper dan Lower motor neurons • Menjadi berbahaya karena menyerang otot-otot pernafasan • Proses degenerasi dimulai di tract corticospinal dan menyebar kebawah ke Anterior horn dan akar saraf • Dimulai sebegai gangguan upper motor neuron lesi dan berakhis dengan lower motor neuron lesi • Gangguan kadang menyebar pada focal dan asimetris • Progresif bulbar palsy • AHC terpengaruh à spinal muscular atrophy • Saat UMN lesi juga melibatkan otot bulbar palsy à sindrom pseudobulbar palsy • Menyebabkan spastik dysarthria dan dysphagia • Gejala UMN à spatik anggota badan (primary lateral sclerosis) à menyebar ke area motorik lainnya. • Gabungan gejala UMN dan LMN dikenal sebagai ALS. • Dimulai dengan spastik paralisis di jari-jari dan tangan dan menyebar ke atas langan. • Pada upper extremity terlihat seperti hemi plegi • Secara

Fisioterapi pada Fasciitis Plantaris

Suatu studi kasus oleh Slamet Parjoto, SST. Ft sumber : fisiosby.com Seorang perawat wanita berusia 53 tahun dirujuk ke unit PT dengan diagnosa FP . Pada kunjungan pertama pasien sudah mengalami nyeri kurang lebih 2 tahun , dimana nyeri hilang timbul . Ketika pertama kali pasien mengeluh nyeri ybs memperleh injeksi kortison dan obat-obat anti inflamasi . Nyeri berkurang 90% dan tidak menimbulkan gangguan sewaktu menumpu beraktivitas dengan menumpu berat badan ( weight bearing ) keadaan ini berlangsung sampai dengan 6 bulan kedepan . Setelah 6 bulan pasca injeksi kortison pasien mengalami nyeri lagi sampai dua kali ulangan dan ybs mendapatkan lagi terapi kortison dan obat-obat anti inflamasi lagi . Pada injeksi kortison yang ke tiga keluhan nyeri tidak berkurang sehingga pasien di rujuk ke unit Fisioterapi . Pada kunjungan pertama pasien menyatakan nyeri terakhir dirasakan kurang lebih 6 minggu sebelum dirujuk ke unit PT . Dia menyatakan bahwa sebelum nyeri

Ultrasound therapy

Fisioterapi memiliki tanggung jawab di dalam kesehatan gerak fungsional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaan di pergunakan berbagai metodologi intervensi fisioterapi, termasuk penggunaan stesor-stesor fisis didalam rangkaian modalitas fisioterapi. Modalitas fisioterapi memiliki berbagai macam atau jenis, yang salah satunya ialah ultra sonik. Gelombang ultra sonik yang merupakan gelombang suara yang di peroleh dari getaran yang memiliki frekwensi 0,1 hingga 5 MHz. Gelombang ini dapat di kelompokkan menurut fungsinya dengan frekwensi dan intensitas masing-masing (Lehmaun 1990) Untuk diagnostik frekwensi intensitas echocardiography 5 M Hz 3,4 mW/cm ² echophalography 5 M Hz 3,4 mW/cm ² doppler blood flow 5 s.d 10 M Hz 203 m/W/cm ² obstretical doopler 2,25 M Hz 6,3 m/W/cm ² untuk surgical / bedah gallostone ablation 0,01 M Hz 20 s.d 100 W/cm ² untuk terapetik

Pengukuran Nyeri

Tipe Pengukuran Nyeri Ada 3 tipe pengukuran nyeri yaitu : self-report measure, observational measure, dan pengukuran fisiologis. Self-report measure Pengukuran tersebut seringkali melibatkan penilaian nyeri pada beberapa jenis skala metrik. Seorang peenderita diminta untuk menilai sendiri rasa nyeri yang dirasakan apakan nyeri yang berat (sangat nyeri), kurang nyeri dan nyeri sedang. Menggunakan buku harian merupakan cara lain untuk memperoleh informasi baru tentang nyerinya jika rasa nyerinya terus menerus atau menetap atau kronik. Cara ini sangat membantu untuk mengukur pengaruh nyeri terhadap kehidupan pasien tersebut. Penilaian terhadap intensitas nyeri, kondisi psikis dan emosional atau keadaan affektif nyeri juga dapat dicatat. Self-report dianggap sebagai standar gold untuk pengukuran nyeri karena konsisten terhadap definisi/makna nyeri. Yang termasuk dalam self-report measure adalah skala pengukuran nyeri (misalnya VRS, VAS, dll), pain drawing, McGill Pain