Skip to main content

Amiotrophic Lateral Sclerosis

Sekilas Tentang FT pada ALS

Penyakit yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya

Terjadi proses degenerasi progressif upper dan Lower motor neurons

Menjadi berbahaya karena menyerang otot-otot pernafasan

Proses degenerasi dimulai di tract corticospinal dan menyebar kebawah ke Anterior horn dan akar saraf

Dimulai sebegai gangguan upper motor neuron lesi dan berakhis dengan lower motor neuron lesi

Gangguan kadang menyebar pada focal dan asimetris

Progresif bulbar palsy

AHC terpengaruh à spinal muscular atrophy

Saat UMN lesi juga melibatkan otot bulbar palsy à sindrom pseudobulbar palsy

Menyebabkan spastik dysarthria dan dysphagia

Gejala UMN à spatik anggota badan (primary lateral sclerosis) à menyebar ke area motorik lainnya.

Gabungan gejala UMN dan LMN dikenal sebagai ALS.

Dimulai dengan spastik paralisis di jari-jari dan tangan dan menyebar ke atas langan.

Pada upper extremity terlihat seperti hemi plegi

Secara bersamaan anggota tubuh atrophy secara lambat dimana terjadi degenerasi AHC

Reflex meningkat saat pertama tetapi secara bertahap menurun.

Perubahan gejala spastic menghilang dan berganti menjadi flaccid.

Setelah kaki terserangà gejala pertama spastis muncul dan ketika degenerasi menyebar ke anterior horn cell.

Terjadi perluasan atrophy dan paralisis lumbal

Reflex dikaki sama seperti ditangan pada awal meningkat

Ankle clonus dan babinski sign ada tapi akhirnya menghilang

Motor nuclei medulla dapat terpengaruh.

Kemungkinan penderita mengalami kesulitan menelan

Peningkatan saliva

Dysarthria dapat terjadi à bicara menjadi tidak jelas

Drop hand

Drop foot

Kram otot sering terjadi à keterlibatan LMN

Terjadi clonus atau extensor spasm à nyeri

Pemeriksaan

Anamnesis

Identitas diri pasien

Keluhan utama

Hobby dan kebiasaan

Riwayat penyakit sebelumnya

Riwayat penyakit penyerta

Riwayat perjalanan penyakit

Pemeriksaan Vital Sign

HR, RR, BP, Temp.

Inspeksi (Statis dan dinamis)

Aspek anterior yang perlu diperhatikan :

Kesimetrisan kepala, badan dan anggota gerak

Atrophy pada anggota gerak

Gejala Spastik/flaccid

Posisi anggota herak terhadap trunk

Trunk dan posture

Pergerakan pola nafas dan mobilitas thorax

Palpasi

Tonus pada setiap otot

Suhu

Kondisi kulit

Fase spastik

Ashwort test

Tes koordinasi

Respiratory test

VC

APE 1 detik

Thorax mobility

Fase flaccid

MMT

Thorax mobility

Prinsip penanganan

Disesuaikan dengan fase kelemahan

Sifat intervensi adalah pemeliharaan kondisi umum

Perbaikan sistem pernafasan

Fase spastik

Koordinasi

Latihan passive à fleksibility

Pemeliharaan kebugaran

Fase flaccid

Strengthening

Koordinasi

Stimulasi electric

Fungsional

Stability

Untuk semua intervensi dosis disesuaikan




Comments

Popular posts from this blog

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku. Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melaku kan sebuah gerakan , dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan me nggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilka

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

SUMBER : infofisioterapi.com Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profu

Plastisitas Otak

TEORI PLASTISIT AS Sampai saat ini pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak masih banyak yang berdasarkan pada model hierarki, dimana tiap-tiap bagian otak memiliki struktur tertentu dan memiliki fungsi tertentu pula (Held in Cohen, 1993). Pemahaman terhadap model ini tidaklah salah, tetapi dapat menyebabkan pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak menjadi kaku. Seperti adanya pendapat bahwa kerusakan pada otak tidak akan pernah sembuh kembali, sehingga bagian otak yang rusak tersebut akan kehilangan fungsinya secara permanen Seharusnyalah dipahami juga bahwa struktur dan fungsi otak adalah fleksibel terkait dengan berbagai sistem tubuh dan lingkungan. Adalah benar sel-sel otak yang mengalami kematian tidak bisa sembuh kembali, tetapi masih ada kemungkinan ruang dan waktu bahwa fungsi otak yang hilang akibat kerusakan tersebut diambil alih oleh bagian otak yang lain dengan cara atau mekanisme plastisitas yang sampai sekarang masih menjadi misteri, walaupun sedikit