Skip to main content

PROSES PELAYANAN FISIOTERAPI

Step 1

a. Pasien dapat langsung datang ke klinik Fisioterapi tanpa rujukan.

Bila pelayanan yang dibutuhkan berupa, pelayanan yang bersifat promotif dan prefentif, memelihara kebugaran, memperbaiki posture, memelihara sikap tubuh, melatih pernafasan normal, kasus ulangan, pelayanan dengan aktualisasi rendah dan bertujuan untuk pemeliharaan.

b. Pasien datang dengan membawa surat rujukan dari dokter.

Setelah dokter menemukan problematic yang harus ditangani oleh Fisioterapi.

Step 2

a. Pasien datang ke klinik fisioterapi dengan membawa surat rujukan dan menyerahkan ke pendaftaran dan menunggu di ruang tunggu untuk selanjutnya menunggu panggilan.

b. Petugas pendaftaran menyiapkan map yang berisi data pasien, dan mencatatnya dalam buku register.

c. Bila tiba giliran pasien di panggil dengan menyebut nama, dan pasien dipersilahkan masuk.

Step 3

a. Pasien baru

Pasien dipersilahkan duduk dan fisioterapis mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan problematiknya, dilanjutkan dengan pemeriksaan ; vital sign dan pemeriksaan fisik, hingga ditemukan list of problem dari pasien,untuk menentukan program fisioterapinya.

b. Pasien lama

Pasien masuk dan fisioterapi memberikan treatment, melanjutkan atau memodifikasi program fisioterapinya.

c. Fisioterapis memberikan education tentang problematic dari pasien.

d. Fisioterapis juga memberikan penjelasan tentang program fisioterapi yang akan dijalani oleh pasien.

Step 4

a. Pasien di persilahkan untuk menuju ruang terapi sesuai dengan treatment yang akan diberikan.

b. Pastikan semua prasarana terapi sudah dipersiapkan dengan benar.

c. Posisikan pasien dalam posisi senyaman mungkin.

d. Berikan penjelasan tentang apa yang akan dilakukan dan efek apa yang akan di timbulkan dari terapi yang diberikan.

e. Pastikan setelah selesai melakukan treatment pasien dalam keadaan baik, coba tanyakan kepada pasien apakah ada keluhan – keluhan seperti ( nyeri, pusing ) atau keluhan yang lain.

f. Jika ada keluhan yang timbul pasien dianjurkan untuk beristirahat ditempat tidur, jika sudah membaik pasien baru diijinkan meninggalkan tempat terapi.

g. Sebelum meninggalkan tempat terapi pasien diberikan “home programe” yang sesuai dengan program terapinya.

h. Ingatkan pasien untuk datang sesuai dengan jadwal terapi yang diberikan.

Comments

Popular posts from this blog

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku. Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melaku kan sebuah gerakan , dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan me nggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilka

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

SUMBER : infofisioterapi.com Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profu

Plastisitas Otak

TEORI PLASTISIT AS Sampai saat ini pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak masih banyak yang berdasarkan pada model hierarki, dimana tiap-tiap bagian otak memiliki struktur tertentu dan memiliki fungsi tertentu pula (Held in Cohen, 1993). Pemahaman terhadap model ini tidaklah salah, tetapi dapat menyebabkan pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak menjadi kaku. Seperti adanya pendapat bahwa kerusakan pada otak tidak akan pernah sembuh kembali, sehingga bagian otak yang rusak tersebut akan kehilangan fungsinya secara permanen Seharusnyalah dipahami juga bahwa struktur dan fungsi otak adalah fleksibel terkait dengan berbagai sistem tubuh dan lingkungan. Adalah benar sel-sel otak yang mengalami kematian tidak bisa sembuh kembali, tetapi masih ada kemungkinan ruang dan waktu bahwa fungsi otak yang hilang akibat kerusakan tersebut diambil alih oleh bagian otak yang lain dengan cara atau mekanisme plastisitas yang sampai sekarang masih menjadi misteri, walaupun sedikit