Skip to main content

Stimulasi Motorik Halus Bayi


Bayi 1 bulan.
Fakta: Refleks genggam masih nampak tetapi, menjelang akhir
bulan, refleks ini berkurang dan melemah.
Stimulasi:
Baringkan bayi dalam keadaan tengkurap atau terlentang. Beri
rangsang pada telapak tangannya dengan menyentuhkan kedua
telunjuk Anda. Biarkan ia menggenggam dan lalu tarik kedua
tangannya. Rangsang ini menguatkan jari-jemarinya.
Bayi 1 – 3 Bulan.
Fakta: Memasuki bulan kedua tangan masih sering mengepal,
tetapi sudah lebih lentur. Di bulan ketiga jemari lebih banyak
berada dalam keadaan terbuka.
Stimulasi:
Saat sedang menyusui atau dalam keadaan inaktif (tidak sedang
melakukan sesuatu) Anda bisa memberi latihan dengan membuka
kepalan tangannya melalui sentuhan lembut. Sambil menyanyi
tentang jari, Anda bisa menyentuh jemari satu persatu lalu buka
atau luruskan. Pijatan lembut pada jemari akan sangat menolong.
Anda juga bisa memanfaatkan mainan lembut untuk menarik
perhatiannya dan “memancingnya” bereaksi. Pilih mainan yang
memiliki beragam tekstur dan mengeluarkan bunyi menarik.
Bayi 3 – 6 Bulan.
Fakta: Bayi mulai menggunakan jemari untuk bereksplorasi, salah
satunya dengan mengamati sekeliling dan dirinya sendiri.
Stimulasi:
- Untuk melatih jemarinya agar lebih terampil memegang,
sediakan mainan yang mudah digenggam, seperti mainan gigit
(biting ring) atau mainan bergemerincing (rattle) dalam berbagai
bentuk menarik serta ukuran sesuai genggamannya.
- Baringkan bayi dalam posisi terlentang lalu bermainlah dengan
jemarinya. Biarkan ia mempelajari, apa yang bisa dilakukan
dengan jari-jemarinya.
- Sediakan mainan gantung pada boks tidur, carseat, bouncing
chair atau stroller. Latihlah ia meraih dan memegang beragam
tekstur bahan. Kini tersedia mainan gantung atau buku bayi yang
membantu Anda melatih
Bayi 6 – 9 Bulan.
Fakta: Bayi sudah bisa memegang benda, dan
mulai memindahkan benda-benda.
Stimulasi:
- Dukunglah perkembangan barunya dengan memberi
kesempatan si kecil makan sendiri. Sediakan finger food seukuran
genggaman anak, misalnya wortel rebus atau biskuit bayi khusus
masa tumbuh gigi (teething).
- Berikan mainan yang mendukung bayi “latihan” memukul atau
membanting. Misalnya, drum bayi yang biasanya mengeluarkan
musik dan aneka suara.
- Beri anak latihan dengan beragam buku bayi menarik, terutama
yang merangsang jemarinya untuk mulai menjepit benda tipis.
- Apabila bayi Anda nampak masih kurang aktif menggunakan
jemarinya, bersabarlah. Anak tertentu berkembang lebih dulu
motorik kasarnya, dibandingkan motorik halus. Beri pijatan lembut
dan perbanyak benda yang aman untuk diraih dan dipegangnya.
Bayi 9 – 12 Bulan.
Fakta: Gerakan jemari bayi kini lebih halus. Bayi usia 9 - 12
bulan, gemar menumpuk-numpuk benda, seperti bantal, balok
dan lainnya. Di sekitar usia 10 bulan, sebagian besar bayi masuk ke
sebuah fase baru perkembangan motorik halus. Ia sudah bisa
menjepit dengan jemari, benda yang kecil dan tipis. Demikian pula
menekan-nekan tombol pada telepon mainan. Kekuatan jemarinya
pun semakin berkembang.
Stimulasi:
- Dukunglah perkembangan dengan kesempatan yang lebih luas
saat makan. Apabila sebelumnya ia hanya mampu
menggenggam biskuit dengan seluruh jarinya, ajaklah bayi
makan biskuit tipis, roti atau kismis sendiri. Biarkan ia melatih
gerakan koordinasi jemari dengan tangannya.
- Perlihatkan cara mengambil mainan dari dalam toples atau boks
mainan. Lalu beri ia kesempatan mengulang-ulang kegiatan ini
sendiri sampai ia mahir.
- Latihan mengambil dan menyusun balok juga membantu bayi
mengembangkan keterampilan motorik halus.
- Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan latihan jemari bayi,
cermati keamanan mainan dan makanan. Jauhkan bayi dari benda
yang terlalu kecil tanpa pengawasan. Senantiasa berikan makanan
dan mainan yang memang diperuntukkan sesuai usia anak.

Comments

Popular posts from this blog

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku. Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melaku kan sebuah gerakan , dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan me nggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilka...

Observational Gait Analysis

Disarikan dari : M.Katie Gillis Physical Therapy, Rose Mary M. Scully, Marylou R. Barnes JB.Lippincot Company, Philadelphia. 1089. Oleh : Roes.DS. Berjalan adalah suatu hal yang menjadi perhatian besar dan harapan dari pasien2 kita. Sebagai fisioterapis, kita berkewajiban dan selalu berupaya untuk mampu melakukan assessment pola jalan pasien dengan tujuan akhir untuk bisa mewujudkan harapan mereka, mengembangkan potensi mobilitas tertinggi mereka. Untuk itu pada kesempatan kali ini marilah kita bersama sama menengok lagi, menyegarkan memory kita akan pola jalan yang normal, skill ketrampilan kita dalam melakukan observasi dan menganalisa pola jalan. Tentu saja pemahaman tentang pola jalan yang normal beserta parameter2 yang lazim dipakai, pathomekanikal ( pathological gait ) akan sangat diperlukan. Semua pengetahuan dan ketrampilan tsb akan sangat bermanfaat saat kita terapkan diklinik FT, sehingga bila ada dysfunction tidak akan terlewatkan begitu saja. Semoga methode ini bisa kita te...

Plastisitas Otak

TEORI PLASTISIT AS Sampai saat ini pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak masih banyak yang berdasarkan pada model hierarki, dimana tiap-tiap bagian otak memiliki struktur tertentu dan memiliki fungsi tertentu pula (Held in Cohen, 1993). Pemahaman terhadap model ini tidaklah salah, tetapi dapat menyebabkan pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak menjadi kaku. Seperti adanya pendapat bahwa kerusakan pada otak tidak akan pernah sembuh kembali, sehingga bagian otak yang rusak tersebut akan kehilangan fungsinya secara permanen Seharusnyalah dipahami juga bahwa struktur dan fungsi otak adalah fleksibel terkait dengan berbagai sistem tubuh dan lingkungan. Adalah benar sel-sel otak yang mengalami kematian tidak bisa sembuh kembali, tetapi masih ada kemungkinan ruang dan waktu bahwa fungsi otak yang hilang akibat kerusakan tersebut diambil alih oleh bagian otak yang lain dengan cara atau mekanisme plastisitas yang sampai sekarang masih menjadi misteri, walaupun sedikit...