Skip to main content

8 Manfaat Jalan Kaki

Sumber : blogdetik

Banyak orang menganggap bahwa manfaat berjalan kaki dapat membakar kalori tubuh saja. Padahal, masih banyak manfaat lainnya, antara lain sebagai berikut ini :

1. Menekan resiko serangan jantung

Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kebutuhan oksigen otot jantung dapat terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup. Tekanan darah juga cenderung menjadi lebih rendah, sehingga perekatan ikatan anter sel darah bisa mengurangi penyumbatan pembuluh darah.

2. Menurunkan risiko Stroke

Pengaruhnya memang tidak terlihat signifikan seperti pada serangan jantung koroner, tapi beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun dua pertiga dari orang lain.

3. Berat badan menjadi stabil

Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh. Sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar, sehingga kenaikan berat badan pun tidak dapat terjadi.

4. Mencegah kencing manis

Berjalan kaki dengan laju sekitar 6 km per jam selama 50 menit, ternyata dapat menunda / mencegah berkembangnya dabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk. Kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa minum obat, bisa dilakukan dengan melakukan gerak badan yang rutin.

5. Mencegah osteoporosis

Tak cukup extra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah dan memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengkonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

6. Meredakan encok lutut

Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau berjalan dalam kolam renang, ternyata bisa meredakan keluhan nyeri encok lutut. untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan secara berselang-seling, jangan setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan pada sendi untuk memulihkan diri. Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki : jangan keliru memilih sepatu olahraga, pilih lah sepatu yang nyaman saat kita gunakan. Kita tau, dengan semakin bertambahnya usia ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis dan cairan ruang sendi menjadi susut.

7. Depresi

Bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh dapat menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi Ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih dari 10 taun.

8. Kanker

Setidaknya jenis kanker usus besar (colorctal carcinoma) dapat dihindari dengan badan dan berjalan kaki. Sebab, kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Kita sangat tau, bergerak badanikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib.

…smoga bermanfaat…

Comments

Popular posts from this blog

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku. Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melaku kan sebuah gerakan , dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan me nggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilka

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

SUMBER : infofisioterapi.com Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profu

Plastisitas Otak

TEORI PLASTISIT AS Sampai saat ini pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak masih banyak yang berdasarkan pada model hierarki, dimana tiap-tiap bagian otak memiliki struktur tertentu dan memiliki fungsi tertentu pula (Held in Cohen, 1993). Pemahaman terhadap model ini tidaklah salah, tetapi dapat menyebabkan pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak menjadi kaku. Seperti adanya pendapat bahwa kerusakan pada otak tidak akan pernah sembuh kembali, sehingga bagian otak yang rusak tersebut akan kehilangan fungsinya secara permanen Seharusnyalah dipahami juga bahwa struktur dan fungsi otak adalah fleksibel terkait dengan berbagai sistem tubuh dan lingkungan. Adalah benar sel-sel otak yang mengalami kematian tidak bisa sembuh kembali, tetapi masih ada kemungkinan ruang dan waktu bahwa fungsi otak yang hilang akibat kerusakan tersebut diambil alih oleh bagian otak yang lain dengan cara atau mekanisme plastisitas yang sampai sekarang masih menjadi misteri, walaupun sedikit