Skip to main content

vertigo

SUMBER : Try Zyu

Mengapa harus ke fisioterapi jika mengalami gangguan keseimbangan dan vertigo ?
Makhluk berkaki dua selalu bersifat bilateral (begitu jg sepeda). Mengapa? Keseimbangan
Bagaimana jika keseimbangan terganggu? maka kita akan sulit bergerak ataupun beraktivitas.
Jika anda mengalami gangguan keseimbangan seperti pusing berputar, perasaan melayang dan merasa berdiri tidak kokoh, sering keluhan anda disebabkan oleh gangguan pada di telinga bagian dalam atau gangguan vestibular. Fisioterapis yang mengkhususkan melakukan terapi pada area ini disebut fisioterapi vestibular. Fisioterapi dalam hal ini berperan dalam manajemen vertigo dan membantu pasien agar dapat beraktifitas kembali. Fisioterapis akan mengajarkan strategi bagaimana meminimalisir keluhan pusing saat melakukan aktifitas agar dapat ditoleransi.
Latihan fisioterapi vestibular didesign untuk mengembangkan kompensasi sistem saraf pusat/otak untuk defisit telinga bagian dalam. Latihan vestibular dapat membantu bermacam masalah vestibular termasuk BPPV, unilateral dan bilateral vestibular hypofunction yang disebabkan Meniere’s disesase, Labyrintis dan vestibular neuritis, Perilymphatic fistula, post-traumatic vertigo dan multifaktor vertigo pada usia lanjut.
Ketika organ vestibular rusak karena penyakit atau injuri, otak tidak dapat menerima informasi yang akurat berkaitan dengan keseimbangan/equilibrium dan gerak, yang kemudian sering mengakibatkan gejala pusing, vertigo, masalah keseimbangan, mual dan masalah yang lain. Beberapa pasien dapat rekoveri dari gejala tersebut beberapa minggu kemudian disebabkan otak beradaptasi dengan proses yang disebut kompensasi vestibular.
Tetapi jika proses kompensasi vestibular tidak berhasil, kemampuan seseorang menjaga posture dan koordinasi keseimbangan dapat terlalu tergantung pada input mata (vision) dan otot sendi (proprioception).
Terapi untuk gangguan vestibular mempunyai banyak ragam. Tipe latihan tergantung dari temuan pada masing masing pasien selama evaluasi pemeriksaan. Beberapa latihan ditujukan untuk keseimbangan, beberapa membantu memulihkan perbedaan sinyal otak dengan sistem keseimbangan di telinga bagian dalam, dan beberapa meningkatkan kemampuan fokus penglihatan/mata. Pada kasus tertentu seperti pada vertigo posisional (BPPV) fisioterapis akan melakukan terapi maneuver yang bertujuan menghilangkan gangguan pada telinga dalam.
Diagnosis dan treatmen pada Fisioterapi Vestibular:
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) dilakukan terapi dengan Canalith Repositioning, Liberatory, Brandt-Doroff, Gans Repositioning, Half-Somersault, Force prolong, Barbecue Roll, Lampert roll, Gufoni/Apiani-Casani, Deep Hanging maneuver.
2. Unilateral Vestibular Hypofunction dilakukan terapi dengan latihan adaptasi, subtitusi (pembiasan/habituasi)
3. Motion Sensitivity dilakukan terapi dengan latihan pembiasan/habituasi
4. Bilateral Vestibular Loss dilakukan terapi dengan latihan subtitusi, adaptasi.
5. Central Vestibular dilakukan terapi dengan latihan pembiasan/habituasi.
Beberapa contoh tipe latihan fisioterapi vestibular:
Cawthorne-Cooksey exercises
Ini adalah aktifitas group yang progresnya dari gerakan kepala yang simpel ke gerakan kepala yang komplek, aktivitasnya misalnya melempar bola. Keuntungan utama Cawthorne Cooksey exercises adalah murah dan sangat efektif.
Gaze Stabilization Exercises
Latihan khusus untuk bilateral dan unilateral vestibular yang disebabkan vestibular neuritis atau pasien tumor Nerve ke 8
Visual Dependence Exercises
Tujuannya adalah mengurangi "visual dependency", pada situasi dimana akan lebih baik menggunakan somatosensori atau input vestibular
Somatosensory Dependence Exercises
Pasien melatih menjaga keseimbangan pada situasi dimana input somatosensori (ankle dan tekanan) tidak bisa diandalkan atau tidak ada. Input somatosensori dapat dkurangi mengunakan tilt-boards, foam, atau hanya jalan di pasir pantai. Pasien dipaksa melakukan latihan yang menantang mereka untuk rekalibrasi dan lebih mengandalkan input vestibular atau sensori visual .
Otolithic Recalibration Exercises
Pantulan pada Swiss balls atau “mini-tramps” membantu membangun reflek otolith-ocular dan reflek otolith-postural.
Ocular Tracking Exercises
Pasien dipaksa mengikuti obyek yang bergerak berlawanan gerakan kepala, umumnya pasien yang mengerakkan sendiri. Prosedur ini menantang pasien menggunakan “visual tracking” dan “vestibular stabilization”secara bersamaan.
"Riset menunjukkan fisioterapi vestibular yang dimulai lebih awal akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil riset juga menunjukkan bahwa otak dan telinga dalam dapat melakukan kompensasi dan rekoveri secara optimal pada beberapa bulan awal setelah defisit vestibular terjadi. Periode optimal ini akan menentukan peluang untuk mendapatkan hasil yang terbaik pada fisioterapi vestibular "
Dari evidence, tinjauan sistematis oleh Kundakci B, et al. 2018 mengenai Efektivitas treatmen vestibular berbasis latihan pada pasien dewasa dengan pusing kronis,
menunjukkan bahwa fisioterapi vestibular berbasis latihan memberikan manfaat untuk pasien dewasa dengan pusing kronis sehubungan dengan peningkatan skala gejala vertigo, risiko jatuh, keseimbangan dan status emosional.

Comments

Popular posts from this blog

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku. Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melaku kan sebuah gerakan , dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan me nggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilka

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

SUMBER : infofisioterapi.com Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profu

NASO PHARINGEAL SUCTION

Pengertian Suatu cara untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas dengan menggunakan suction kateter yang dimasukkan melalui hidung atau rongga mulut kedalam pharyng atau trachea. Tujuan 1. Untuk memelihara saluran nafas tetap bersih. 2. Untuk mengeluarkan secret dari pasien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri. Prosedur Persiapan Alat 1. Periksa peralatan suction, tekanan negative untuk penghisap berfungsi baik. 2. Periksa botol regulator, tube penghubung. 3. Siapkan oksigen. 4. Periksa peralatan suction, tekanan negative untuk Siapkan air yang dimasak untuk membersihkan ujung suction. 5. Siapkan suction kateter yang steril, pergunakan ukuran yang sesuai. Persiapan Pasien 1. Minta pasien untuk puasa 2 jam sebelum suction dilakukan, kecuali ada hal-hal yang khusus, pasien dapat minum air putih. 2. Berikan informasi kepada pasien/ keluarganya tentang yang akan terjadi dan yang akan dirasakan pasien. 3. Letakkan pasien dalam posisi tudur telentang/ miring dengan leher agak sedikit ekst