Skip to main content

OSTEOARTHRITIS


Osteoartritis

By : joko santoso.Amf (physiotherapist of PT.GULA PUTIH MATARAM)

Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.

Penyebab
Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini.

Pengobatan
Osteoartritis tidak dapat diobati tapi rasa nyeri yang diderita oleh penderita penyakit ini dapat dikurangi dengan berbagai macam cara seperti pengompresan atau penyuntikan cairan sinovial ke bagian sendi.
Pencegahan
Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi.
Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa suplemen yang umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroit

Glukosamin
Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Di Indonesia, glukosamin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan komersial atau minuman susu tersuplementasi.

Kondroitin
Kondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama glukosamin. Ia merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun tulang rawan. Di Indonesia, kondroitin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan

Comments

Popular posts from this blog

WRIST JOINT

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi. Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis. Banyak orang yang menggantungkan produktivitas pada kemampuan fungsi tangan yang tiada batasnya. Dalam melakukan aktivitas ditunjang oleh stabilitas dan gerakan dasar dari bahu dan siku. Untuk melakukan gerakan sendi ini juga diperlukan antara lain otot- otot yang membantu menggerakkan pergelangan tangan dan jari-jari, ligament-ligament yang ada di sekitar sendi yang merupakan penghubung kedua buah tulang atau lebih sehingga tulang menjadi kuat untuk melaku kan sebuah gerakan , dan yang terakhir adalah persyarafan yang berperan me nggerakkan otot-otot pada pergelangan tangan sehingga dapat menghasilka

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

SUMBER : infofisioterapi.com Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis. 1. Otot : M. Temporalis Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3) Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula 2. Otot : M. masseter Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3) Origo : - Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus - Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus Insertio : - Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica - Pars profu

Plastisitas Otak

TEORI PLASTISIT AS Sampai saat ini pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak masih banyak yang berdasarkan pada model hierarki, dimana tiap-tiap bagian otak memiliki struktur tertentu dan memiliki fungsi tertentu pula (Held in Cohen, 1993). Pemahaman terhadap model ini tidaklah salah, tetapi dapat menyebabkan pemahaman terhadap struktur dan fungsi otak menjadi kaku. Seperti adanya pendapat bahwa kerusakan pada otak tidak akan pernah sembuh kembali, sehingga bagian otak yang rusak tersebut akan kehilangan fungsinya secara permanen Seharusnyalah dipahami juga bahwa struktur dan fungsi otak adalah fleksibel terkait dengan berbagai sistem tubuh dan lingkungan. Adalah benar sel-sel otak yang mengalami kematian tidak bisa sembuh kembali, tetapi masih ada kemungkinan ruang dan waktu bahwa fungsi otak yang hilang akibat kerusakan tersebut diambil alih oleh bagian otak yang lain dengan cara atau mekanisme plastisitas yang sampai sekarang masih menjadi misteri, walaupun sedikit